Sabtu, 22 September 2012

Liburan di Labuan Bajo NTT

Haaii... inilah hari yang di nanti-nanti telah tiba, kali ini saya akan berbagi cerita liburan disalah satu tempat wisata di daerah Timur Indonesia yaitu Nusa Tenggara Timur tepatnya di Kab. Labuan Bajo.
saya pergi pada tanggal 5 juli  menggunakan maskapai Garuda Indonesia dengan rute penerbangan Jakarta-Dps-Kupang memang kebetulan sekali saya ada keperluan ke kupang eh.. pulangnya bisa mampir ke Labuan Bajo dan kebetulan juga suami lagi dinas di Ruteng kab. Manggarai. serba kebetulan yah hahaa itula yang disebut pucuk di cinta ulampun tiba.

KUPANG
Sesampainya di Bandara El Tari Kupang saya langsung mencari hotel, untung lah driver taxsinya tau kira-kira di hotel mana yang dekat dengan lokasi saya tuju.
 
 

 

Udaranya panas dan gersang pepohonan terlihat kering, banyak sekali yang berjualan kelelawar di sepanjang jalan. Disini juga agak susah mencari makanan apa lagi bagi saya yang belum pernah ke kupang cari makan tidak bisa sembarangan salah-salah bisa makan daging anjing atau babi hehe..., berhubung bingung mau cari makan di mana,  saya memutuskan makan di kfc biar aman.

Setelah satu hari menyelesaikan kepentingan di kupang besok paginya cuss deh ke ruteng dengan menggunakan pesawat pukul 06.00WIT Pada Pukul 4.30 pagi saya  memesan taksi untuk mengantar  ke bandara karena 1 jam sebelum penerbangan harus sudah check in.
Saya mengunakan pesawat kecil, ini pertama kalinya saya naik pesawat baling-baling dan tanpa ditemani siapapun serasa jadi orang ilang. Saya menggunakan maskapai merpati penumpangnya kurang lebih sekitar 20 orang. setelah takeoff rasanya seperti layanggan yang terhepas-hepas angin karena terbangnya tidak begitu tinggi dan yang paling menganggu suara baling-balingnya begitu keras. pengalaman yang tak terlupakan hahaaaa.

RUTENG
Sesampainya di Bandara Frans Sales Lega Ruteng udaranya dingin.., asli dingin banget beda jauh sama Kupang yang panas dan gersang. Ketika saya sedang mengambil gambar plang tulisan Bandara Frans Sales Lega Ruteng seorang bapak menghampiri saya dan berkata "mau difotokan" saya pun menjawab "iya boleh pak". Asikk dapet juga foto disini... behubung pergi sendiri jadi susah juga buat foto untung ada bapak baik hati yang mau mengambilkan foto saya.
Bandara ini adalah bandara yang paling kecil yang pernah saya kunjungi.
Securty bag nya juga kurang keamanannya. Yaa maklum masih daerah pelosok bahkan kab. Ruteng ini listriknya sering mati.


Di Ruteng rumah penduduknya masih rumah panggung, jalannya tidak begitu ramai dan tak ada yang namanya macet disini. 
Tidak ada Mini market,  mall ataupun bioskop yang ada hanyalah pasar tradisional dan toko-toko kecil. 
Sore harinya saya dan teman-teman suami saya makan bersama bakar-bakaran. 
Haripun semakin malam udara semakin dingin sampai-sampai tidur saja menggunakan jaket, kaos kaki plus selimut tebal. 

Keesokan hari nya kami siap-siap untuk mengunjungi Labuan Bajo, untuk mencapai Labuan Bajo kami naik travel sekitar 4jam. Kami berakat sekitar jam 10 pagi tapi mobil travelnya keliling dulu menjemput para penumpang, di kursi belakang saya ternyata ada 2 orang bule dia dari Prancis katanya sih mau ke Labuan Bajo juga. Sepanjang jalan saya tidak bisa tidur karena medan jalan yang dilalui bukan main benyak tikungan dan turunan, yang lebih aduhai kita berkendara di samping jurang ngeri ngeri gimana gitu.... Sungguh hebat bapak sopir travel ini, dalam perjalanan kepala saya pusing dan mual rasanya ingin cepat sampai (haduh mabuk karena jalannya yang berkelok kelok) . 
Setelah 3,5 jam berlalu mulai mendekati tempat tujuan saya melihat pemandangan sekitar lewat jendela subhanallah pantainya sudah terlihat bagus banget.. Karena posisi saya masih di atas pegunungan  jadi jika melihat ke bawah terlihat pantai yang begitu luas. Alhamdulillah sebentar lagi sampai. 
Udara di Labuan Bajo  cukup panas dan Udara membuat kulit lengket karena dekat laut. 

Kami menginap Hotel Luwansa, Hotel ini baru buka dan belum louncing jadi masih harga miring banget  view nya juga indah... 
Di belakang hotel ada kolam renang yang menghadap pantai
Sembari menunggu sunset bersantai sejenak menikmati pemandangan pantai
Ini dia penampakan sunsetnya.....



Ke esokan hari nya Pagi-pagi benar kami sudah bersiap-siap untuk menuju taman nasional komodo.  Lama perjalanan yang di tempuh sekitar 4 jam menggunakan perahu kayu. Lain ceritanya kalo menggunakan speedboat pasti lebih cepat. Berhubung yang murah itu perahu kayu jadi kita sewa perahu kayu, harga sewanya 1 hari PP Rp 1.500.000 harusnya sih 2jt berhubung sudah kenal dengan tukang perahunya jadi di nego2 haha..

Kami berangkat jam 5 pagi, saat Itu matahari saja belum muncul. Angin cukup kencang dan udara terasa dingin, sayapun menaiki perahu dengan rasa deg deg gan dan senang, kamipun berlayar meninggalkan pelabuhan. 
Akhirnya matahari bersinar memberikan kehangatan dan perut sudah terasa lapar, sayapun sarapan dengan makanan yang di bakal.
Dalam perjalanan sesekali ombak membasahi baju, ombaknya memang sedang tidak bersahabat karena angin yang cukup kencang. 
Ada beberapa kapal yang melintas dari kapal kayu yang seperti saya naik, ada yang kapal kayu ukuran sedang sampai yang besar dan mewah yang terdapat kamar tidur dan cafe nya. Kalo diperhatikan kapal mewah penumpangnya sebagian besa turis asing, kebayang aja...  itu sewa kepalanya berapa puluh juta ya?  yang kecil aja mahal apa lagi yang segede itu.....

Saking excited nya perjalanan yang begitu lama dan mungkin sebetulnya saya bisa mabuk laut tapi si mabuk pun tidak terasa, karena perhatiannya mungkin teralihkan melihat kapal kapal yang hilir mudik dan pemandangan yang mempesona. Pemandangan ini belum pernah saya lihat sebelumnya. Bersyukur banget bisa melihat indahnya alam Indonesia..

Traking di Loh Liang
Sampai juga akhirnya........  subhanallah waahh... keren bgt.


Artikel Terkait

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

variety zone Template by Ipietoon Cute Blog Design